Laman

Rabu, 27 Juni 2012

Choco Doggie Cookies



Very cute cookies for my little one :) Bundanya sebenernya ga terlalu suka (baca : ga bisa) bikin cookies, hehe. Terutama kalo yang perlu digiling-giling dan dicetak pake cookies cutter gitu, bisa stress bikinnya karena seringnya tuh adonan pas digiling ga bisa rata, sisi yang satu ketebelan, sisi yg lain ketipisan. Jadi selalu memilih cookies yang ga perlu dicetak-cetak, misalnya drop cookies atau yang tinggal dibulet-bulet terus diteken pake garpu, atau yang cuma dibulet-bulet doang macam kue satu ini, hehehe.

Liat resepnya dari group HHBF seperti biasa ya kalo untuk makanan si bocil ya primbonnya dari situ ;) Diposting oleh mak Shofa yang katanya resepnya dikasih mak Istien waktu lagi kopdar di Bogor. Liat penampakannya yang lucu, bahan-bahan yang kebetulan lagi tersedia di rumah dan ga perlu dicetak-cetak, yosssh mari kita bikin.


Choco Doggie Cookies
by Istien Sunday

Bahan :
100 gr unsalted butter
35 gr brown sugar (saya pakai palm suiker)
10 gr coklat bubuk
1 kuning telur
125 gr Gluten Free Flour (saya pakai mocaf 110 gram)
Choco crunch, choco chips dan meises secukupnya untuk hiasan

Cara membuat :
  1. Campur brown sugar dan coklat bubuk, sisihkan.
  2. Aduk butter dan campuran gula-coklat hingga rata, cukup menggunakan whisker saja.
  3. Masukkan kuning telur, aduk rata. Tambahkan tepung, aduk kembali hingga rata.
  4. Masukkan adonan ke dalam plastik (atau tutup wadah dengan platic wrap) dan simpan di dalam kulkas lk 1 jam.
  5. Keluarkan adonan, bentuk bulat-bulat lalu hias dengan choco crunch untuk telinga, choco chips untuk hidung, dan meises untuk mata hingga berbentuk seperi kepala doggie ;D Tata di atas loyang yang telah diolesi mentega atau dialas baking paper.
  6. Panggang dalam oven dengan suhu 140'C selama lk 25-35 menit (tergantung oven masing-masing yaa)

Happy baking :)

Sate Maranggi



Bismillah. Akhirnya memberanikan diri ikutan monthly eventnya Indonesian Foodblogger :D Awalnya ga pede mo ikutan, selain karena newbie dalam dunia per-blog-an, saya suka jiperr liat blog-blognya para suhu, aheuheu.


Tapi berbekal pundung karena suami ga mau diajak ke event Mighty Culinary hari minggu kemarin, saya pun bertekad kuat mo bikin sate aja di rumah untuk setoran event ini *lebay* hehehe. Dari pertama lihat kalo tema untuk IDFB Challenge ke-5 ini adalah sate, yang langsung kepikiran adalah sate maranggi.  Kenapa? Karena masih ada keturunan orang Purwakarta dan setiap lebaran Haji mamaku pasti bikin sate maranggi. Jadi sms mama dan tanya resepnya gimana. As usual resep mama selalu simple dan kadang ngarang sendiri aja suka-sukanya beliau, haha, tapi karena udah sering ngerasain enaknya jadi nurut aja deh, lagian males juga browsing-browsing lagi dan nyari resepnya :p

Ini dia resepnya :

Sate Maranggi

Bahan :
500 gram daging sapi
Tusukan sate

Bumbu yang dihaluskan :
3 buah bawang putih
3 siung bawang merah
1 jempol gula jawa
1 jempol asam jawa
1 sdm ketumbar bubuk
1/2 sdm garam

Olesan :
4 sdm kecap manis
3 sdm minyak goreng

Sambal kecap :
5 buah cabai rawit merah
1 buah tomat
kecap manis secukupnya

Cara membuat :
  1. Potong-potong daging, ukurannya sesuai selera aja yaa :)
  2. Campurkan daging dengan bumbu halus, aduk hingga rata lalu diamkan selama lk. 30 menit hingga bumbu meresap.
  3. Tusuk daging pada tusukan sate.
  4. Campurkan kecap manis dengan minyak, lalu gulingkan tusukan daging ke dalam campuran ini. Panggang hingga matang.
  5. Sajikan dengan nasi panas dan sambal kecap


Minggu, 17 Juni 2012

Peanut Butter Cookies


Cookieees anyoneee? ^.^

This one right here is a very recommended cookie recipe. It's very super easy to make, almost impossible to be failed, except the Almighty God want you to fail, hihihi. I took this recipe from NCC's Cake and Cookies Recipes book. I did some modification to make it suitable with the ingredients I had in the kitchen :p

So here it is the recipe with my modification, enjoy :)

Ingredients :
250 gr low protein flour
100 gr palm sugar
125 gr peanut butter
100 ml vegetable oil
1/2 tsp salt
1 tsp butter
1 egg yolk

Topping :
Dark cooking chocolate, melted

How to :
  1. In a medium bowl, mix palm sugar, peanut butter, salt, vegie oil, butter and egg yolk until fully incorporated.
  2. Add the flour a little at a time, mix well.
  3. Take a little dough and shape it round or whatever you want ;)
  4. Put them on a greased baking sheet, and bake them in the 160 celcius degree preheated oven for about 30 minutes (or depends on your oven).
  5. Take it out of the oven, let cool.
  6. Dip half part of the cookie into melted chocolate, let cool.
  7. Store in an air tight container.
It tasted very delicious, I couldn't stop eating, hihihi.

Kamis, 07 Juni 2012

Healthy Homemade Granola Bars

Cukup stress juga *lebay* lihat perut suami yang semakin membuncit, heuheu. Padahal dia ngakunya sih ga terlalu banyak nyemil kalo di lagi di Bandung, banyak nyemilnya malah pas lagi di Cilegon. Saya kan jadi merasa bersalah ya karena terlalu banyak nyediain makanan enak, haha. Abis gimana ya wong kesempatan masakin suami cuma pas weekend doang, jadi segala dibikin dan segala disediain. Walopun kadang kalo lagi males akut tetep aja pas weekend juga si mba yang masak, sampe dipundungin sama yang saya bilang buncit tadi :p




Tiba-tiba jadi keingetan sama yang namanya granola. Waktu itu pernah liat ada temen posting suatu makanan bernama granola itu, atau sering juga disebut muesli. Granola merupakan menu sarapan atau camilan dari amerika utara yang terdiri dari oats, kacang, madu dan kadang-kadang juga menggunakan sereal beras yang kemudian dicampurkan dan dipanggang. Selama proses pemanggangan campuran ini harus diaduk sesekali agar tidak lengket satu sama lain. Buah-buahan kering seperti kurma dan kismis juga sering digunakan untuk memperkaya rasanya. Hmm, perpaduan yang sehat kan? Kacang-kacangan kaya akan fitosterol yaitu lemak yang baik untuk tubuh, ditambah oat yang banyak mengandung serat dan madu yang pastinya dong khasiatnya sudah tidak diragukan lagi *kaya ngiklan ya?* :)) Yang kali ini bakal saya bikin adalah granola bars, alias granola yang tidak diaduk-aduk pada saat pemanggangan, hihi, jadi setelah matang bakalan membentuk massa yang padat, kemudian dipotong-potong jadilah granola bars.

Yuks diintip resepnya yang saya dapet dari allrecipes.com, saya modif sesuai bahan yang ada :)

Granola Bars
by Asrie Asianto

Bahan :
3 cup oatmeal (saya pakai Quacker Oats Quick Cook)
1 cup almonda slice
3/4 cup wijen sangrai
1/2 cup kismis
1 cup madu
3 sdm margarine, lelehkan
2 sdm gula palem

Cara membuat : 
  1. Panaskan oven 175 derajat Celcius. Olesi loyang berukuran 28x28x4 cm dengan margarine, sisihkan.
  2. Campurkan oatmeal, almond, wijen, kismis dan gula palem lalu aduk rata.
  3. Tambahkan madu dan mentega cair, aduk rata hingga semua bahan kering menjadi lembab terkena cairan.
  4. Tuangkan campuran ke atas loyang lalu ratakan dan padatkan dengan menggunakan telapak tangan atau punggung sendok.
  5. Panggang selama 25-30 menit atau hingga matang (pinggiran berwarna coklat).
  6. Setelah matang lalu dinginkan hingga benar-benar dingin agar set.
  7. Potong-potong dengan pisau yang tajam menjadi batangan. Ukurannya jangan terlalu kecil ya, soalnya nanti malah hancur.
  8. Masukkan ke wadah rapat atau bungkus masing-masing dengan plastic wrap agar mudah dibawa ke mana-mana.



Rasanya enak banget buibuu. Saya ga berhenti nyemilinnya, merasa ga bersalah soalnya, hihi. Abriel pun sukaa banget, tiap kali liat toplesnya langsung deh ngoceh : mamam mamam. Sedangkan si targeted consumernya sendiri belom nyicipin soalnya belom pulang, huhu.Oh iya, sebenernya granola bar ini bisa dibikin suka-suka ya, ganti aja pakai bahan yang ada. Prinsipnya adalah 3 cup oatmeal ditambah 2-3 cup campuran apapun yang diinginkan, hihi. Bisa pake kacang mede, kacang tanah, kwaci, kacang kenari, kurma, buah prunes kering, dll sesuai selera. Kemarin yang saya bikin sepertinya kurang cairan, karena di resep aslinya menggunakan evaporated milk instead of honey sebanyak 1-3/4 cup, sedangkan saya pakai madu cuma 1 cup karena habis, hiks. Jadi bars nya kurang padet dan rapuh. Lain kali bikin lagi cobain bikin lagi ah dengan resep yang bener. 

Gimana mau coba? gampang kok bikin camilan sehat, ya nggak ya nggak? *winkwink*

Tteokbokki

Hihi, kalo maniak pelm korea kaya saya sepertinya ga mungkin ga kenal sama makanan yang satu ini. Seriing banget ada adegan di mana pemaen pelmnya makan ini di warung pinggir jalan, asliii ngilerr, kayanya enak banget. Secara kan orang korea juga suka sama yang pedes-pedes ya, sebelas dua belas sama saya :p

Tteokbokki adalah (copas dari mas wikiped) hehehe :

penganan Korea berupa tteok dari tepung beras yang dimasak dalam bumbu gochujang yang pedas dan manis. Tteok yang dipakai berbentuk batang atau silinder. Penganan ini merupakan makanan rakyat yang banyak dijual di pojangmacha.
Pada awalnya, penganan ini berasal dari masakan istana Dinasti Joseon yang disebut gungjung tteokbokki. Pada waktu itu, masakan ini berupa huintteok yang dimasak dengan kecap asin bersama daging sapi, bagogari, kecambah kacang hijau, peterseli, shiitake, wortel, dan bawang bombay. Rasanya jauh berbeda dari tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang. Selain itu, tteok yang dipakai bisa terdiri dari 5 warna yang melambangkan Korea: merah, kuning, putih, hitam, dan biru.


Karena penasaran jadi pingin bikin sendiri deh, resepnya dapet dari hasil browsing di mbah google, tp lupa banget link nya karena udah lama nih resep ini ngendon tanpa berhasil dieksekusi, heuheu (maap ya yang punya resep). Sebenernya bahan-bahan yang ditulis di resep aslinya banyak yg khas korea, tapi karna saya cuma punya gochujang jadi bahan lain yang ga ada saya ganti pakai yang tersedia aja di rumah, hehe.




Tteokbokki 
Resep :
250 gr garatteok (kue beras) 
300 ml air 
2 sdm gochujang
1/2 sdm bubuk cabe korea (aku pake yg merk kopoe2, produk lokal, hehe)
1/2 sdm kecap asin
1 sdm minyak sayur
1/4 sdm gula 
2 buah bawang putih
1 buah daun bawang

Taburan :
wijen sangrai
daun bawang

Cara membuat :
  1. Dalam panci/wajan campurkan gochujang, bubuk cabe, kecap asin, minyak sayur dan gula lalu aduk rata. Tambahkan air, aduk rata kembali sambil di masak di atas kompor hingga mendidih.
  2. Masukkan garatteok, bawang putih dan daun bawang. Aduk sesekali agar tidak mengerak hingga kuah mengental.
  3. Angkat dan sajikan dengan taburan wijen dan daun bawang.



Rasanya? Hmmm, enak sih pedes-pedes asem gituh. Tapi buat saya mah enakan seblak basah, hihihi. Soalnya menurut lidah saya tidak ada yang bisa ngalahin sensasi pedasnya cabe rawit merah yang ukurannya jumbo itu. Tapi tergantung selera juga sih, ga ada salahnya mencoba sesuatu yang baru kaan? Biar nambah-nambah kamus rasa lidah kita gitu loh, ceilaaah.. :D